Jumat, 20 November 2009

Sifat karakteristik
Warna nyala
            Logam alkali mempunyai sifat karakteristik warna nyala. Jika unsur atau senyawa logam alkali dipanaskan, maka akan dihasilkan warna-warna terang yang karatarestik untuk setiap logam alkali. Hal ini dapat dari struktur atom-nya sendiri bahwa elektron yang mengelilingi inti barada pada tingkat-tingkat energi tertentu atau diskrit. Apabila dipanaskan, elektron dapat tereksitasi atau pindah ke tingkat energi lain yang lebih tinggi. Sewaktu pemanasan berhenti, elektron tersebut akan kembali ke tingkat awal disertai pancaran cahaya dalam bentuk paket-paket energi. Hal ini menyebabkan cahaya yang di pancarkan juga mempunyai warna-warna tertentu pula.

Garis besar struktur unsur logam alkali
            Atom-atom logam alkali terikat satu sama lainnya dengan ikatan logam. Kekuatan ikatan logam dipengaruhi oleh rapat muatan ion positif dan rapat muatan awan elektron. Meski muatan ion positif dan muatan awan elektron dari unsur-unsur logam alkali sama, namun jari-jari atom bertambah besar dalam satu golongan. Dengan demikian, rapat muatan ion positif dan rapat muatan awan elektron berkurang sehingga tarik-menarik ion-ion positif dan awan elektron semakin lemah. Ikatan logam membentuk suatu struktur Kristal. Semua logam alkali memiliki struktur Kristal yang sama, yaitu struktur kubus pusat badan, dengan faktor kerapatan atom per unit 0,68.

  Sifat-sifat logam alkali secara umum
            Pembahasan akan meliputi sifat fisis dan sifat kimia dari logam alkali. Pembahasan sifat fisis dilakukan dengan menggunakan data sifat atomic dan konfigurasi elektronnya.
            Pada suhu ruangan, logam alkali akan mempunyai wujud padat (Li, Na, K, Rb) dan cair (Cs, Fr). Logam alkali memiliki permukaan mengkilap. Hal ini dikarenakan logam alkali sangat reaktif sehingga mudah bereaksi dengan oksigen di udara membentuk oksidanya.

Sifat-sifat Fisik
1.      Kecenderungan jari-jari atom
Dari atas ke bawah (Li ke Fr) dalam 1 golongan nomor atom bertambah besar sehingga jumlah kulit elektron semakin banyak akibatnya jari-jari atom semakin besar. Hal ini menunjukkan bahwa jarak antara inti atom ke kulit terluar yang terisi elektron semakin jauh sehingga tarik-menarik antara inti atom dengan elektron terluar semakin lemah.


2.      Kecenderungan energy ionisasi pertama
Dari atas ke bawah (Li ke Fr) dalam 1 golongan jarak antara inti dengan elektron terluar semakin meningkat sehingga elektron-elektron tersebut semakin mudah lepas, akibatnya energy ionisasi menjadi berkurang. Dimana dengan semakin berkurangnya energy ionisasi maka kereaktifannya juga semakin tinggi.

3.      Kecenderungan keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dari atom lain dan membentuk ikatan kimia. Dari atas ke bawah (Li ke Fr) dalam 1 golongan unsur-unsur menjadi semakin kurang elektronegatif.

4.      Kecenderungan titik lebur dan titik didih
Dari atas ke bawah (Li ke Fr) dalam 1 golongan titik lebur dan titik didih cenderung semakin kecil. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan ikatan logam menjadi semakin menurun, dimana atom-atom lebih mudah terpisah untuk membentuk wujud cair dan pada akhirnya membentuk wujud gas. Dalam golongan IA unsur sesium (Cs) dan fransium (Fr) berwujud cair.

5.      Kecenderungan berat jenis
Dari atas ke bawah (Li ke Fr) dalam 1 golongan berat jenis atau kerapatan cenderung semakin meningkat (kecuali untuk kalium yang mengalami flaktuasi). Lithium, Natrium, dan Kalium semuanya terapung diatas air karena ketiga logam alkali ini mempunyai berat jenis yang lebih kecil daripada air.

Sifat_sifat Kimia
·         Aktivitas / kereaktifan logam alkali
Setiap atom logam alkali memiliki satu elektron valensi pada subkulit s terluarnya. Sewaktu bereaksi, atom logam alkali cenderung melepaskan elektron valensi tersebut untuk memperoleh konfigurasi elektron gas mulia. Karena hanya perlu melepaskan satu elektron saja, maka logam alkali termasuk logam yang sangat reaktif. Dimana semakin ke bawah dalam golongan IA semakin tinggi kereaktifannya.

·         Sifat metalik (sifat sebagai logam)
Secara kimia, sifat metalik suatu unsur berkaitan dengan kecenderungan untuk kehilangan elektron. Sifat metalik dari unsur-unsur golongan 1A dari atas ke bawah (Li ke Fr) cenderung semakin bertambah.
Logam alkali sangat reaktif, mudah bereaksi dengan oksigen, air, asam, halogen.

 
Sifat atomik dan konfigurasi elaktronnya
            Setiap atom logam alkali memiliki 1 elektron valensi pada subkulit s terluarnya. Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil, atom logam alkali hanya perlu melepas 1 elektron valensinya tersebut. Kemampuan atom logam alkali untuk melepaskan elektronnya ditunjukan oleh energi ionisasi. Dengan nilai energi ionisasi yang rendah untuk melepas 1 elektron valensinya, maka logam alkali merupakan logam yang sangat reaktif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar