Sabtu, 14 November 2009

Sejarah-sejarah golongan alkaliii…

Litium (Yunani lithos, bererti "batu") telah ditemukan oleh Johann Arfvedson pada 1817. Arfvedson menemukan unsur ini di dalam mineral spodumen dan lepidolit (di dalam petalit), LiAl(Si2O5)2, semasa beliau menganalisa spesimen di pulau Utö di Sweden. Litium merupakan unsur logam teringan, dengan berat jenis sekitar setengahnya air. Pada tahun 1818 Christian Gmelin merupakan orang pertama yang menemukan warna garam litium apabila dibakar, warnanya menjadi merah terang. Arfvendson dan Gmelin mencoba memisahkan unsur tersebut dengan garam namun yang terjadi kedua duanya gagal. Unsur ini tidak dapat dipisahkan sehingga W.T. Brande dan Sir Humphrey Davy menggunakan elektrolisis ke atas litium oksida. Penghasilan komersil logam litium pula dapat dilakukan oleh serikat Jerman Metallgesellschaft AG melalui elektrolisis ke atas litium klorida dan kalium klorida.

Natrium (Inggris, soda; Latin, sodanum, obat sakit kepala). Sebelum Davy berhasil mengisolasi unsur ini dengan cara elektrolisis soda kaustik, natrium (unsur ini disebut sodium dalam bahasa Inggris), telah dikenal dalam berbagai suatu senyawa.

Kalium ditemukan pada tahun 1807 oleh Sir Humphrey Davy, yang menghasilkannya dari potasy kaustik (KOH). Dalam bahasa Inggris, unsur ini disebut potassium. Kalium merupakan logam pertama yang diasingkan melalui elektrolisis. Kalium tidak diketahui waktu zaman Roma, dan namanya bukan Latin klasik, tetapi adalah neo-Latin. Nama kalium diambil dari perkataan "alkali", yang berasal dari Bahasa Arab al qalīy = "abu terkalsin"

Rubidium (Latin, rubidus, merah menyala). Ditemukan oleh Bunsen dan Kirchoff pada tahun 1861 di dalam mineral lepidolite dengan menggunakan spektroskop.

Sesium (Latin, caesius, biru langit). Sesium ditemukan secara spektroskopik oleh

Bunsen dan Kirchoff pada tahun 1860 dalam air mineral dari Durkheim.

Fransium ditemukan pada tahun 1993 oleh Marguerite Perey, ilmuwan Curie Institute di Paris. Fransium yang merupakan unsur terberatdari logam-logam alkali, muncul sebagai hasil disintegrasi unsur actinium. Ia juga bisa dibuat secara buatan dengan membombardir thorium dengan proton-proton. Walau fransium secara alami dapat ditemukan di mineral-mineral uranium, kandungan elemen ini di kerak bumi mungkin hanya kurang dari satu ons. Fransium juga merupakan elemen yang paling tidak stabil di antara 101 unsur pertama di tabel periodik. Ada 33 isotop fransium yang dikenal. Yang paling lama hidup 223Fr (Ac, K), anak 227Ac, memiliki paruh waktu selama 22 menit. Ini satu-satunya isotop fransium yang muncul secara alami. Karena isotop-isotop fransium lainnya sangat labil, sifat-sifat fisik mereka diketahui dengan cara teknik radiokimia. Sampai saat ini unsur belum pernah dipersiapkan dengan berat yang memadai atau diisolasi. Sifat-sifat kimia fransium sangat mirip dengan Sesium. jangan lupa tinggalkan komentar yaaa.. "dikutip dari berbagai sumber"

3 komentar:

  1. blognya lengkap. Tapi kalau boleh kasih pendapat, mungkin organisasi postingnya perlu sedikit penyesuaian. Halaman ini misalnya, ia lebih sesuai diletakkan sebagai hal pembuka dibandingkan yang telah ada sekarang. Selanjutnya pembaca digiring untuk mengunjungi artikel-artikel yang lebih detail, melalui posting artikel baru atau semacam inset menggunakan hiperlink.

    Sukses yaaa ;-)

    [abang ganteng]

    BalasHapus
  2. @abang : sebenernya halaman ini di posting pertama jadi ada di bawah. kalo yang baru di posting posisinya ada di atas, gitu..makasih buat sarannya

    BalasHapus
  3. ringkasan sejarah logam alkali gimana yaa?
    makasih

    BalasHapus