Logam alkali
Logam alkali adalah unsur-unsur golongan IA (kecuali hidrogen), yaitu litium(Li), natrium(Na), kalium(K), rubidium(Rb), sesium(Cs), dan fransium(Fr). Kata alkali berasal dari bahasa arab yang berarti abu. Air abu bersifat basa. Oleh karena logam-logam golongan IA membentuk basa-basa kuat yang larut air, maka disebut logam alkali.
Konfigurasi elektron
3Li : 1s2 2s1
11Na : 1s2 2s2 2p6 3s1
19K : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1
37Rb : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s1
55Cs : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s1
87Fr : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6 7s1
Sifat fisis
Berbagai data fisis logam alkali ada dalam tabel ini :
Sifat | Litium | Natrium | Kalium | Rubidium | Sesium |
Nomor Atom | 3 | 11 | 19 | 37 | 55 |
Jari-jari atom | 1,52 | 1,86 | 2,31 | 2,44 | 2,62 |
Titik didih | 1342 | 883 | 760 | 686 | 669 |
Titik leleh | 181 | 96 | 63 | 39 | 29 |
Rapatan, g/cm 3 | 0,53 | 0,97 | 0,86 | 1,53 | 1,88 |
Energi pengionan
(pertama), kJ/mol |
520 | 496 | 419 | 403 | 376 |
(kedua), kJ/mol | 7298 | 4562 | 3051 | 2632 | 2420 |
Keelektronegatifan | 1,0 | 0,9 | 0,8 | 0,8 | 0,7 |
Kekerasan (skala Mohs) a | 0,6 | 0,4 | 0,5 | 0,3 | 0,3 |
Warna nyala | merah-tua | kuning | ungu | merah-biru | biru |
Kecenderungan sifat logam alkali sangat beraturan. Dari atas ke bawah, jari-jari atom, dan jenis (rapatan) bertambah, sedangkan titik cair dan titik didih berkurang. Sementara itu energi pengionan dan keelektronegatifan berkurang. Potensial elektrode (besaran yang menggambarkan daya reduksi dalam larutan), dari atas ke bawah cenderung bertambah, kecuali litium. Litium ternyata mempunyai potensial elektrode yang paling besar.
Sifat kimia
Energi Ionisasi
Energi ionisasi pertama adalah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan satu elektron yang terikat paling lemah dari satu mol atom dalam keadaan gas. Energi ionisasi dalam satu golongan berhubungan erat dengan jari-jari atom. Jari-jari atom pada golongan alkali dari Li ke Cs jari-jarinya semakin besar, sesuai dengan pertambahan jumlah kulitnya. Semakin banyak jumlah kulitnya, maka semakin besar jari-jari atomnya. Semakin besar jari-jari atom, maka daya tarik antara proton dan elektron terluarnya semakin kecil. Sehingga energi ionisasinya pun semakin kecil.
Pada logam alkali yang memiliki satu elektron valensi ia akan lebih mudah membentuk ion positif agar stabil dengan melepas satu elektron tersebut. Li menjadi Li+, Na menjadi Na+, K manjadi K+ dan yang lainnya.
Jari-jari ionnya mempunyai ukuran yang lebih kecil dibandingkan jari-jari atomnya, karena ion logam alkali membentuk ion positif. Ion positif mempunyai jumlah elektron yang lebih sedikit dibandingkan atomnya. Berkurangnya jumlah elektron menyebabkan daya tarik inti terhadap lintasan elektron yang paling luar menjadi lebih kuat sehingga lintasan elektron lebih tertarik ke arah inti.
Kereaktifan
Logam alkali sangat reaktif dibandingkan logam golongan lain. Selain disebabkan oleh jumlah elektron valensi yang hanya satu dan ukuran jari-jari atom yang besar, sifat ini juga disebabkan oleh harga energi ionisaisnya yang lebih kecil dibandingkan logam golongan lain. Dari Li sampai Cs harga energi ionisai semakin kecil sehingga logamnya semakin reaktif. Kereaktifan logam alkali dibuktikan dengan kemudahannya bereaksi dengan air, oksigen, unsur-unsur halogen, dan hidrogen.
Reaksi-reaksi Logam Alkali
1. Reaksi dengan air
Semua logam alkali bereksi dengan air membentuk basa dan gas hidrogen. Litium bereaksi agak pelan sedangkan natrium bereaksi hebat. Kalium, rubidium, dan sesium, meledak jika dimasukkan ke dalam air.
2L + 2H2O → 2LOH + H2 (L = logam alkali)
Oleh karena reaksi itu sangat eksoterm, maka gas hidrogen yang terbentuk segera terbakar.
2. Reaksi dengan hidrogen
Jika dipanaskan, logam alkali dapat bereaksi dengan gas hidrogen membentuk hidrida, suatu senyawa ion yang hidrogennya mempunyai bilangan oksidasi -1.
2L + H2 → 2LH
3. Reaksi dengan oksigen
Logam alkali terbakar dalam oksigen membentuk oksida, peroksida atau superoksida.
4L + O2 → 2L2O L= logam alkali
Jika oksigen berlebihan, natrium dapat membentuk peroksida.
2Na + O2 → Na2O2
Kalium, rubidium, dan sesium dapat membentuk superoksida dalam oksigen berlebihan.
L + O2 → LO2 (L = K, Rb, Cs)
Oleh karena itu sangat mudah bereaksi dengan air dan oksigen, maka logam alkali biasanya disimpan dalam cairan yang inert, misalnya minyak tanah (kerosin) atau dalam botol yang diisolasi.
4. Reaksi dengan halogen
Logam alkali bereaksi hebat dengan halogen membentuk garam halide.
2L + X2 → 2LX
Natrium cair terbakar dalam gas klorin menghasilkan nyala berwarna kuning khas logam natrium.
'jangan lupa tinggalkan komentar yaa'
"dikutip dari berbagai sumber"
bagaimana cara kerja sel downs dalam pembentukan natrium??
BalasHapusmakasihh..
kenapa beberapa anggota unsur logam alkali harus disimpan dalam minyak ??
BalasHapuskenapa golongan alkali disebut logam?
BalasHapus.Rz.
thanks :)
BalasHapusBerapakah elektron valensi dari logam alkali
BalasHapus